Meniru pun adalah sebuah kreativitas
Memilih dan merealisasikan bisnis
ini adalah tahapan paling mudah dalam membangun bisnis. Lah kok? Iya, beneran.
Ini mudah sekali. Karena merealisasikan bisnis itu hanya memilih satu diantara
3 pilihan:
- Meniru bisnis orang lain dan mengembangkannya
- Membuat bisnis sendiri yang spesifik, atau
- Menjadi makelar (broker)
Nah, gampang tho?
Kesulitan sering terjadi karena
saya, ente, dan kita gak paham bagaimana ketiga model bisnis itu dijalankan.
Pemahaman sangat penting biar ntar ente gak menyesal karena telah memilih model
bisnis yang salah dan tidak sesuai dengan kemampuan pribadi.
Okelah, yuk kita bedah dan uraikan
satu persatu dari 3 model tersebut, apa keuntungannya, tantangannya, dan apa
kelebihan dan kekurangannya. Kita mulai dari yang pertama dulu ya:
Tiru
Bisnis Orang lain dan kembangkan
Berbisnis tidak seperti di sekolahan,
dimana kita dilarang mencontek. Berbisnis justru kebalikannya,
“Banyak-banyaklah mencontek” Hehehe… Wah kalo gitu bisa nih, di sekolah kita
masukin kurikulum bagaimana menjadi pencontek yang baik dan benar. Karena
mencontek pun ada trik dan tekniknya agar bagus dan tetap keren.
Serius, MENCONTEK itu KEREN!
Kok keren? Coba deh perhatikan:
Untuk mencontek sebuah bisnis, yang kita perlukan hanya langkah pengamatan
terlebih dahulu. Pengamatan ini tidak perlu modal besar. Bener gak? Yang
diperlukan hanya kecermatan dan sedikit kreatifitas. Siapapun dapat
melakukannya.
Trus, Gimana sih teknisnya?
Halah, sabar ngapa? Iya..iya segera
kita bongkar deh teknisnya.
Begini…..
Pada jaman
dahulu kala, konon katanya…..uffftt…maaf, malah ngelantur. Oke, kita mulai:
Amati, Tiru dan Modifikasi:
Meniru itu
perkara gampang. namun jika meniru ‘plek’ itu disebut plagiator. Dalam dunia
bisnis, membuat barang tiruan itu berbahaya. Urusannya hukum, coy! Meniru yang
kita maksudkan disini adalah memodifikasinya. Modifikasi dengan memberi nilai
tambah dan pembeda. Itulah yang disebut kreatif. Apa dan bagiamana
kekuatan dan kelemahannya model bisnis seperti ini?
- Keuatan (Strength) : Jika memilih model bisnis seperti ini, maka sebenarnya anda memiliki kekuatan berupa inovasi dan kreatifitas yang tidak dimiliki oleh orang lain sebelumnya. Bisa jadi, produk modif kita akan lebih bagus dan laris dari pendahulunya. Karena ada nilai tambah dan variasi baru disana. Konsumen jadi memiliki alternatif. Kekuatan nilai tambah inilah yang menjadi kunci.
- Kelemahan (Weakness) : Memilih model bisnis meniru dan modifikasi, ingatkan diri untuk bisa mengukur kemampuan. Perhatikan, apakah kemampuan pengamatan ente sudah bagus apa tidak? Modifikasi adalah hasil dari pengamatan. Setelah itu, ukur pula seberapa kreatifkah kita dalam memberi nilai tambah yang jadi pembeda dengan produk sebelumnya? Karena idenya berasal dari ide orang lain, maka biasanya produk kita akan segera saja ‘dibanding-bandingkan‘ dengan produk pendahulunya. Inilah tantangan terbesarnya.
- Peluang (Opportunity): Tiru dan Modifikasi ini peluangnya lebih bagus dari pada sebuah bisnis baru. Mengapa? Karena konsumen sudah mengenal ‘genre‘ nya dari produk sebelumnya. Selain itu, ente jadi punya model panutan untuk ‘create a new one‘. Bukankah bisnis yang ente tiru adalah bisnis yang sudah sukses di pasar? Kan jadi lebih enak tuh, tinggal amati sekali lagi, lihat apa yang kurang dan apa yang lebih dari bisnis itu, dan LENGKAPILAH!
- Ancaman (Thread): Ancaman terbesar dari model ini pasti datang dari bisnis yang kita tiru itu. Lah iyalah. Tentu mereka akan berjuang sekuat tenaga untuk menjaga konsumennya. Dan, disini adu kreatif akan segera tersaji: Jreeengggg…..!!! Tapi jangan khawatir terlalu banyak, justru disinilah asiknya. Persaingan akan membuat kita makin segar dan kreatif.
Terakhir,
bisnis model ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi) ini lebih mudah karena saya
dan ente tidak perlu banyak melakukan riset, trial dan error seperti jika
membuka bisnis yang benar-benar baru.
Sumber: www.kampungwirausaha.com
Tags
Panduan Wirausaha