FERTILISASI DAN PERKEMBANGAN EMBRIO

Standar Kompetensi
Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia

Kompetensi Dasar
Mendiskripsikan sistem reproduksi dan penyakit yang berhubungan dengan sistem reproduksi manusia

Tujuan Pembelajaran
  • Siswa dapat menjelaskan pertumbuhan dan perkembangan manusia.

Materi ini lanjutan dari materi sebelumnya: Klik disini untuk melihat materi


Fertilisasi dan Perkembangan Embrio

Fertilisasi merupakan peristiwa meleburnya gamet jantan (sperma) dengan gamet betina (ovum) menghasilkan zigot. Pada peristiwa ini, sel telur hanya akan dibuahi oleh satu sel sperma. Dengan fertilisasi, bersatu pula materi genetik pembawa sifat dari dua individu. Sifat induk jantan akan berpadu dengan sifat induk betina. Zigot yang terbentuk akan berkembang menjadi embrio.

Masa embrio atau kehamilan manusia sekitar 9 bulan 10 hari. Di dalam rahim, embrio akan mendapatkan makanan dari tubuh induk melalui plasenta (ari-ari).

Embiro di dalam rahim dilindungi oleh beberapa selaput pembungkus sebagai berikut.
1. Amnion
Amnion adalah selaput yang membatasi ruangan tempat berkembangnya embrio. Dinding amnion mengeluarkan getah berupa air ketuban yang berguna untuk menjaga embrio agar tetap basah dan menahan guncangan.

2. Korion
Korion merupakan suatu selaput yang berada di sebelah luar amnion. Korion akan tumbuh membentuk jonjot pembuluh darah yang berhubungan dengan peredaran darah induknya melalui plasenta.

3. Sakus vitelinus (kantung kuning telur)
Kantung ini terletak di antara amnion dan plasenta. Sakus vitelinus merupakan pemunculan sel-sel dan pembuluh darah yang pertama.

4. Alantois
Alantois terletak di dalam tali pusat dan berfungsi untuk respirasi, saluran makanan, dan respirasi.

Berikut ini adalah tahap-tahap perkembangan embrio.
  1. Zigot: hasil peleburan sel kelamin jantan dengan betina.
  2. Morula: kumpulan sel berbentuk bola yang merupakan hasil pembelahan sel secara terus menerus dari zigot.
  3. Blastula: kumpulan sel berbentuk bola yang berongga. Rongga ini disebut blastocoel dan semula berisi cadangan makanan.
  4. Gastrula: kumpulan sel yang terdiri dari tiga lapisan (ektoderm, mesoderm dan endoderm). Ketiga lapisan ini terbentuk dari hasil migrasi (pengkutuban) sel-sel blastula. Sel-sel yang terus membelah kemudian membentuk dua kutub pembelahan, yaitu kutub animal dan kutub vegetal.

    Sel-sel kutub animal lebih aktif membelah daripada kutub vegetal, sehingga terjadi lipatan ke arah dalam (invaginasi) yang akan membentuk jaringan embrional, yaitu lapisan luar (ektoderm), lapisan tengah (mesoderm), dan lapisan dalam (endoderm).
  5. Morfogenesis dan organogenesis: Tahap pembentukan organ dan morfologi tubuh.
Gambar Tahap-tahap perkembangan Embrio
Sumber: sangkoeno.com

Morfogenesis dan Organogenesis

Tahapan selanjutnya, jaringan embrional akan mulai mengalami perubahan bentuk dan terdeiferensiasi membentuk organ berdasarkan lapisannya.
  • Lapisan luar (ektoderm) yang akan mengalami diferensiasi menjadi rangka, saraf, alat indera.
  • Lapisan tengah (mesoderm) yang kemudian mengalami diferensiasi menjadi rangka, otot, alat-alat peredaran darah, ekskresi dan organ reproduksi.
  • Lapisan dalam (endoderm) yang akan mengalami hal serupa menjadi alat-alat pencernaan dan alat pernapasan.
Masa embrio (lamanya dalam kandungan) pada manusia adalah sekitar 40 minggu, dengan urutan sebagai berikut.

  • Janin umur 4 minggu : organ penting seperti jantung sudah sudah terbentuk, mulai tampak tumbuh telinga dan mata.
  • Janin umur 8 minggu : mirip bayi dengan ukuran kepala yang relatif lebih besar, hidung, mata, telinga, tangan, dan kaki mulai nampak jelas bentuknya.
  • Janin umur 10 minggu panjang 6 cm terlihat seperti bayi. Ukuran kepala lebih besar jika dibandingkan dengan ukuran badannya. Selain itu, perkembangan mata, telinga, jari tangan dan kaki sudah makin sempurna.
  • Janin umur 7 bulan : perkembangan embrio telah sempurna.
  • Janin umur 32 minggu : panjang janin telah mencapai 40 cm.
  • Janin umur 40 minggu : janin siap dilahirkan (9 bulan 10 hari).

Hormon Kehamilan dan Persalinan

  1. Estrogen dan progesteron sampai bulan ke-4 untuk menjaga penebalan dinding uterus dan menjaga kebutuhan zigot.
  2. HCG, yang dihasilkan plasenta.
  3. Hormon relaksin (dihasilkan plasenta) yang mempengaruhi fleksibilitas simfisis pubis (tulang kelamin) dan organ lainnya untuk mempermudah kelahiran.
  4. Oksitosin memacu kontraksi uterus untuk melepaskan janin.

Prinsip Kontrasepsi dalam Reproduksi

  1. KB susuk, suntik dan pil, bekerja dengan menghambat atau menghentikan secara hormonal terjadinya ovulasi dengan sintetik progestin dan estrogen.
  2. Diafragma atau spiral (IUD) bagi perempuan untuk menghambat bertemunya spema dengan ovum secara mekanik, bagi laki-laki menggunakan kondom.
  3. Spermatisida, jeli, buih, atau vaginal doushe untuk mencegah bertemunya sperma dan sel telur .
  4. Sterilisasi, yaitu vasektomi pada laki-laki (pemotongan saluran sperma) dan tubektomi pada perempuan (pemutusan saluran telur).
  5. Kalender, yaitu hubungan kelamin dilakukan pada waktu hari-hari dimana wanita sedang tidak dalam masa subur.

Sumber Materi :
www.sumber-ilmupengetahuan.com
www.amongguru.com

Aku Pembelajar

Saya Cosmos Edwart Hutasoit, S.Pd seorang guru pembelajar yang tersertifikasi.

Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama