Jakarta -
Anjuran untuk menjauhi makan terlalu malam mungkin sudah sering didengar.
Jangankan makan terlalu malam, bahkan ada juga metode diet yang menganjurkan
seseorang tidak makan lagi setelah jam 6 sore. Apa alasannya?
Los Angeles Times (29/01/2013) mengemukakan soal anjuran ini pada publik. Dikatakan jika waktu makan punya pengaruh besar akan keberhasilan seseorang dalam mencapai berat badan ideal yang diinginkan.
Kesimpulan itu didapat dari sebuah penelitian di University of Murcia, Spanyol. Penelitian tersebut menelusuri kebiasaan makan 420 pria dan wanita selama 20 minggu. Para partisipan ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu early eaters atau yang membatasi makan berat hingga jam 3 sore, dan late eaters yang hobi makan berat setelah jam 3 sore.
Selain itu peneliti juga memperhatikan aktivitas, kebiasaan tidur, bahkan para partisipan juga mengikuti sesi terapis mingguan. Dari situ dihasilkan jika late eaters hanya bisa menurunkan berat badan maksimal 7 kg dalam 20 minggu. Para early eater justru bisa menurunkan bobot hingga 10 kg dalam jangka waktu yang sama.
"Peneliti menghubungkan antara perputaran energi dan waktu. Mengatur waktu makan memiliki peran penting dalam mempengaruhi berat badan. Tak ada perbedaan signifikan dari usia, jenis kelamin, variabel obesitas dan krakteristik sistem metabolisme antara dua kelompok," kata ketua peneliti, M. Garaulet.
Namun, lanjut Garaulet, waktu makan mempengaruhi pola makan selanjutnya. Para late eaters biasanya justru hanya sarapan sedikit atau bahkan tidak sarapan. Padahal sarapan memiliki beragam keuntungan yang bisa menunjang diet seperti menurunkan gula darah dan tingkatkan energi.
Sumber : http://food.detik.com/read/2013/01/30/132918/2156302/900/ini-alasan-kenapa-makan-terlalu-malam-tak-baik-untuk-kesehatan
Los Angeles Times (29/01/2013) mengemukakan soal anjuran ini pada publik. Dikatakan jika waktu makan punya pengaruh besar akan keberhasilan seseorang dalam mencapai berat badan ideal yang diinginkan.
Kesimpulan itu didapat dari sebuah penelitian di University of Murcia, Spanyol. Penelitian tersebut menelusuri kebiasaan makan 420 pria dan wanita selama 20 minggu. Para partisipan ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu early eaters atau yang membatasi makan berat hingga jam 3 sore, dan late eaters yang hobi makan berat setelah jam 3 sore.
Selain itu peneliti juga memperhatikan aktivitas, kebiasaan tidur, bahkan para partisipan juga mengikuti sesi terapis mingguan. Dari situ dihasilkan jika late eaters hanya bisa menurunkan berat badan maksimal 7 kg dalam 20 minggu. Para early eater justru bisa menurunkan bobot hingga 10 kg dalam jangka waktu yang sama.
"Peneliti menghubungkan antara perputaran energi dan waktu. Mengatur waktu makan memiliki peran penting dalam mempengaruhi berat badan. Tak ada perbedaan signifikan dari usia, jenis kelamin, variabel obesitas dan krakteristik sistem metabolisme antara dua kelompok," kata ketua peneliti, M. Garaulet.
Namun, lanjut Garaulet, waktu makan mempengaruhi pola makan selanjutnya. Para late eaters biasanya justru hanya sarapan sedikit atau bahkan tidak sarapan. Padahal sarapan memiliki beragam keuntungan yang bisa menunjang diet seperti menurunkan gula darah dan tingkatkan energi.
Tags
Pendidikan Kesehatan