Standar Kompetensi:
5.
Memahami kegunaan bahan kimia dalam kehidupan
Kompetensi Dasar:
5.3 Mendeskripsi-kan
bahan kimia alami dan bahan kimia buatan dalam kemasan yang terdapat dalam
bahan makanan.
- Mengidentifikasikan
fungsi bahan kimia yang terdapat dalam makanan.
- Menjelaskan
bahan-bahan kimia alami dan buatan yang dapat digunakan dalam bahan makanan
kemasan.
- Menunjukkan contoh
makanan yang menggunakan bahan kimia alami dan buatan
Sobat Aku-Pembelajar, Bahan
aditif
adalah bahan yang dengan sengaja atau tidak ditambahkan ke dalam makanan atau
minuman unttuk memperbaiki warna, cita rasa, ketahanan, atau memperbaiki
tampilan. Bahan aditif dapat berupa zat pewarna, pemanis, pengawet, dan penyedap rasa.
1. Bahan Pewarna
Bahan pewarna
ditambahkan dalam makanan untuk memberikan warna yang menawan.
Warna
|
Pewarna
Alami
|
Pewarna
Buatan
|
Pewarna
tekstil
|
Hijau
|
Daun
suji dan pandan
|
Lissamine
green,hijau FCF
|
|
Kuning
|
Kunyit
(kurkumin)
|
Tartrazin
|
Auramin,sudan
I,Ponceau 3R
|
Merah
|
Cabai
merah (kapxantin)
|
Karmoisin,
aluna, eritrosin
|
Rhodamin
B
|
Ungu
|
Kubis
Ungu
|
Benzil
violet
|
|
Biru
|
Indigo
Karmin
|
Dilarang!!
|
|
Cokelat
|
teh
atau sedikit kopi
|
Cokelat
HT
|
Karena
dapat
|
Orange
|
Sunset
Yellow FCF
|
Menimbulkan
KANKER
|
Pemanis
alami gula pasir (dari tetes air rebu) dan gula merah (dari nira
pohon kelapa) mengandung kalori yang tinggi, sehingga untuk penderita kencing
manis (diabetes militus) dan kelebihan berat badan (obesitas)
tidak dianjurkan mengkonsumsi pemanis alami dalam jumlah banyak karena akan
meningkatkan kadar gula.
Bagi
penderita diabetes dan obesitas tersedia pemanis buatan (Sorbitol)yang
berkalori rendah sekaligus aman untuk dikonsumsi. Sorbitol mempunyai tingkat
kemanisan sama dengan gula. Pemanis buatan yang lain diantaranya siklamat (memiliki
rasa manis 30 kali lebih besar dari gula), aspartame (rasa manis 160
kali lebih besar dari gula), dan sakarin (rasa manis 400 kali lebih
besar dari gula).
Bahan
pengawet digunakan untuk meningkatkan daya simpan, cita rasa, warna,
menstabilkan, memperbaiki tekstur, sebagai zat pengental/penstabil, anti
lengket, mencegah perubahan warna, serta memperkaya vitamin dan mineral suatu
produk.
Pengawet
Alami
|
Kegunaannya
untuk mengawetkan
|
Garam
|
Daging,
ikan, dan telur asin
|
Gula
|
Buah-buahan
yang akan dibuat manisan
|
Asam
Cuka
|
Buah-buahan
karena mampu menghambat tumbuhnya mikroba
|
Pengawet
Buatan
|
Kegunaannya
untuk mengawetkan
|
Garam
Nitrat dan Nitrit
|
Daging,
sosis, dan burger
|
Asam
Banzoat
|
Minuman
ringan, dan Jus buah-buahan
|
Asam
Propionat
|
Roti
dan Keju
|
Formalin
|
Mayat
(sering dipakai untuk mengawetkan tahu dan bakso)
|
Boraks
|
Kayu
(sering dipakai untuk mengawetkan mi, lontong, dan bakso)
|
Garam
Natrium Nitrit juga
mampu menghambat pertumbuhan bakteri Clostridium botulidium, yaitu
mikroorganisme yang menyebabkan botulisme (keracunan makanan).
Bahan pengawet buatan
juga dapat berupa anti oksidan (mampu mencegah bau tengik pada makanan
yang mengandung minyak atau lemak), di antaranya asam sitrat, asam etanoat,
BHA, BHT, vitamin C, Vitamin E, dan asam sorbet.
4.
Bahan Penyedap
Bahan
penyedap ditambahkan dalam makanan untuk melezatkan dan menambah cita rasa
makanan. Bahan penyedap rasa alami (garam dapur) dapat menghambat pertumbuhan
mikrobia pembusuk sehingga makanan menjadi lebih awet. Penyedap rasa
juga ddapat berasal dari bahan nabati seperti jahe, lengkuas, seledri,
dan serai yang sebagian besar mengandung minyak asiri. Ada juga yang berasal
dari hewani berupa daging.
Bahan
penyedap buatan berupa MSG (MonoSodium Glutamat).
Mengonsumsi MSG tidak boleh lebih dari 50 mg/hari/kg berat badan. Jika melebihi
dapat menyebabkam kerusakan sel saraf otak dan Chinese Restaurant Syndrome,
gejala yang timbul berupa wajah berkeringat, kesemutan pada leher, rahang
punggung, sesak napas, dan pusing kepala.
5. Zat Pemberi Aroma
Aroma dari makanan dapat meningkatkan selera kita, sehingga sering kali zat pemberi aroma ditambahkan pada makanan maupun minuman. Pada minuman berperisa buah, misalnya, zat aroma juga digunakan agar menyerupai jus buah alami. Pemberi aroma yang terbuat dari senyawa sintetis juga disebut dengan essens. Beberapa essens yang sering digunakan memiliki aroma apel, pisang, nanas, dan anggur.
6. Zat Pengental
7. Zat Pengemulsi
6. Zat Pengental
Tekstur makanan menjadi salah satu faktor yang perlu diperhatikan pula. Terkadang, kita perlu mengentalkan makanan supaya lebih menarik. Zat pengental adalah bahan tambahan yang digunakan untuk menstabilkan, melekatkan, dan mengentalkan bahan makanan yang dicampur air. Contoh-contoh pengental alami adalah pati, gelatin, dan agar-agar.
7. Zat Pengemulsi
Jenis zat aditif yang terakhir adalah pengemulsi. Pengemulsi adalah bahan tambahan yang dapat mempertahankan penyebaran lemak dalam air dan sebaliknya. Contoh zat pengemulsi adalah lesitin yang digunakan pada mayones dan mentega.
Sumber :
- Buku Siswa IPA kelas 8 semester 1 K13 revisi 2017
Tags
IPA Terpadu 8