Di dalam setiap kehidupan, kita sering memanfaatkan energi listrik. Misalnya untuk merapikan pakaian kita sekarang sudah ada setrika listrik yang membantu kita mempercepat untuk merapikan pakaian kita tersebut. Namun, tidakkah kamu bertanya-tanya apa yang menyebabkan peralatan tersebut berfungsi? Temukan
jawabannya dengan mempelajari materi ini
Kuat Arus Listrik
Kuat arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu. Secara matematis dituliskan :
keterangan :
I = Kuat arus listrik (ampere)
Q = muatan listrik (coulomb)
t = waktu (sekon)
Arus listrik hanya mengalir pada rangkaian tertutup. Sehingga, ketika saklar dimatikan maka arus listrik akan terhenti.
Kuat Arus Listrik
Kuat arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu. Secara matematis dituliskan :
keterangan :
I = Kuat arus listrik (ampere)
Q = muatan listrik (coulomb)
t = waktu (sekon)
Arus listrik hanya mengalir pada rangkaian tertutup. Sehingga, ketika saklar dimatikan maka arus listrik akan terhenti.
Beda Potensial Listrik
Beda Potensial listrik adalah banyaknya energi untuk memindahkan muatan listrik dari satu titik ke titik lain. Secara matematis dituliskan :
V = beda potensial (volt)
W = energi listrik (joule)
Q = muatan listrik (coulomb)
Rangkaian Sumber Tegangan
a. Rangkaian tunggal
pada rangkaian tunggal sumber tegangan berlaku persamaan :
atau
b. Rangkaian seri
pada rangkaian seri sumber tegangan berlaku persamaan :
c. Rangkaian paralel
pada rangkaian paralel sumber tegangan berlaku persamaan :
Keterangan :
E = GGL sumber tegangan (volt)
I = Kuat arus listrik (ampere)
R = Hambatan luar (ohm)
r = hambatan dalam (ohm)
n = jumlah GGL/baterai
Hukum Ohm
Hukum Ohm menyatakan bahwa kuat arus listrik yang mengalir dalam suatu penghantar sebanding dengan beda potensial pada ujung-ujung penghantar.
Keterangan :
V = beda potensial (volt)
I = kuat arus listrik (ampere)
R = hambatan listrik (ohm)
Hukum I Kirchoff
Hukum I Kirchoff menyatakan “Jumlah kuat arus yang masuk pada rangkaian bercabang besarnya sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabangan”
secara matematis dituliskan :
I = I1 + I2 + I3 = I’
Rangkaian Hambatan
a. Rangkaian Seri
pada rangkaian hambatan seri berlaku persamaan :
b. Rangkaian Paralel
pada rangkaian hambatan paralel berlaku persamaan :
Keterangan :
I = kuat arus total (A)
I1 = kuat arus pada R1 (A)
I2 = kuat arus pada R2 (A)
I3 = kuat arus pada R3 (A)
V = tegangan total (A)
V1 = tegangan pada R1 (A)
V2 = tegangan pada R2 (A)
V3 = tegangan pada R3 (A)
Rs = Hambatan pengganti seri (ohm)
Rp = Hambatan pengganti parallel (ohm)
Cara CEPAT !!!
Jika 2 buah hambatan dirangkai paralel, maka hambatan penggantinya :
Soal :
- Lampu-lampu listrik di rumah umumnya dirangkai secara paralel karena ….
A.
dengan hubungan ini lampu
memerlukan daya paling besar
B.
dengan rangkaian ini lampu
memerlukan arus paling besar
C.
jika satu lampu putus, maka lampu
lainnya tetap berpijar
D.
jika satu lampu putus, maka lampu
lainnya padam
- Melalui sepotong kawat penghantar yang hambatannya 0,1 kΩ mengalir arus 4 Ampere, sehingga besarnya beda potensial adalah ….
A.
0,4 Volt
B. 40 Volt
C. 400 Volt
D. 4 000 Volt
- Hambatan pengganti dari penghambat-penghambat yang terangkai pada gambar berikut adalah ….
A.
4 Ohm
B.
8 Ohm
C.
12 Ohm
D.
16 Ohm
Sumber materi :
- http://www.indonesiacerdas.web.id
Tags
IPA TERPADU IX