A. Arti Penting Portofolio
Evaluasi
hasil pembelajaran lazimnya dilakukan oleh pihak dalam (guru). Akan tetapi,
mungkin pula evaluasi dilakukan oleh pihak luar (misalnya pemerintah), Pihak
luar perlu menilai untuk keperluan penentuan mutu dan untuk kriteria
penyaringan. Di samping itu, guru memerlukan dukungan dari pihak luar untuk
menentukan ukuran atau standar kompetensi, dalam rangka menyesuaikan
pembelajarannya dengan kebutuhan masyarakat luas. Pihak dalam perlu mengadakan
penilaian untuk membuat keputusan tentang pembelajaran; misalnya: dalam hal apa
pembelajaran perlu diperbaiki, siswa mana yang memerlukan tambahan bantuan,
seberapa jauh hasil pembelajaran sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan
dalam kurikulum, dirumuskan dalam rencana pembelajaran, dan sebagainya.
Dengan
kata lain, penilaian oleh pihak guru harus menghasilkan tindakan untuk
meningkatkan pembelajaran atau hasil belajar, karena ada beberapa masalah dalam
penilaian hasil belajar, antara lain: (1) Tes baku biasanya tidak menilai
kemampuan siswa dalam memecahkan masalah secara luas; (2) Tes tertutup (tes
dengan jawaban tunggal) tidak memberikan gambar yang memadai tentang kemampuan
siswa; (3) Penilaian perlu disesuaikan dengan cara belajar siswa, yang biasanya
bervariasi; (4) Penilaian harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menunjukkan kemampuannya, bukan ketidakmampuannya; (5) Penilaian harus
mempertimbangkan kemajuan siswa dalam mata pelajaran yang bersangkutan; (6)
Penilaian perlu diselenggarakan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan
pembelajaran.
Agar
penilaian dapat menghasilkan tindakan untuk meningkatkan pembelajaran atau
meningkatkan hasil belajar, haruslah penilaian itu: menghasilkan informasi
sebanyak mungkin, yang relevan dengan pembelajaran, baik informsi formal maupun
informasi informal. Oleh karena itu, di samping tes tertulis yang lazim dalam
penilaian hasil belajar, perlu juga guru mengadakan penilaian dengan cara lain.
Banyak alternatif atau cara lain penilaian, antara lain melalui portofolio.
Mengapa
banyak para guru menjadi terpesona dengan portofolio? Apa yang membuat
portofolio unik? Hampir semua teknik penilaian yang telah kita bahas mengambil
suatu gambaran (potret) seorang siswa. Portofolio memberi suatu gambaran
kemampuan dari seorang siswa pada waktu tertentu. Portofolio tidak secara khas
memberi gambaran tentang kemampuan seorang siswa, namun juga untuk melihat
bagaimana ketrampilan siswa yang telah dicapai sepanjang tahun. Portofolio,
pada sisi lain mempunyai potensi untuk menunjukkan pencapaian itu. Jika para
siswa didukung untuk memasukkan contoh pekerjaan (misalnya: menulis) sepanjang
tahun, guru mempunyai kemampuan untuk mengevaluasi pencapain tersebut. Seiring
dengan pentingnya memberi kedua-duanya antara guru dan para siswa, juga sebagai
jalan untuk menunjukkan pencapaian ke pihak ketiga, seperti orang tua dan
pengurus sekolah. Banyak para guru menemukan karakteristik yang menarik dari
portofolio.
Beberapa
guru juga curiga tentang kepalsuan yang nyata dari banyaknya penilaian kertas
dan pensil (ujian tertulis). Mereka sering merasakan bahwa kebanyakan tes kelas
tersebut tidak begitu asli dan tidak dengan teliti mencerminkan kemampuan siswa
mereka. Para guru tersebut kadang-kadang melihat portofolio sebagai hal yang
yang lebih otentik (asli) dan lebih mampu untuk mengukur kemampuan siswa mereka
untuk menggunakan ketrampilan yang mereka sudah pelajari di dalam kelas.
Ini
adalah sebagian dari pertimbangan mengapa para guru secara individu dan
kadang-kadang keseluruhan sekolah sudah mengadopsi penggunaan portofolio.
Mengingat penilaian portofolio merupakan satu metode penilaian
berkesinambungan, dengan mengumpulkan informasi atau data secara sistematik
atas hasil pekerjaan seseorang (Pomham, 1984). Seluruh hasil belajar peserta didik
(hasil tes, hasil tugas perorangan, hasil praktikum atau hasil pekerjaan rumah)
dicatat dan diorganisir secara sistematik. Oleh karena itu fungsi penilaian
fortopolio adalah sebagai alat untuk mengetahui kemajuan kompetensi yang telah
dicapai peserta didik dan mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik,
memberikan umpan balik untuk kepentingan perbaikan dan penyempurnaan kegiatan
belajar mengajar.
Pakar
penilaian Joan Herman (1996) mengatakan bahwa penilaian portofolio semakin
populer lantaran merupakan cara alami untuk mengintegrasikan instruksi dan
penilaian. Empat kelompok bukti yang bisa diletakkan dalam portofolio adalah
artifak, reproduksi, kesaksian atau pengesahan karya, dan produksi. Artifak
adalah dokumen atau produk seperti paper dan pekerjaan rumah siswa yang
dihasilkan selama masa akademik normal di kelas. Reproduksi adalah dokumentasi
kerja murid di luar kelas, seperti proyek spesial atau wawancara. Misalnya,
deskripsi murid tentang wawancara dengan ilmuwan lokal atau tokoh tentang kerja
sang ilmuwan. Pengesahan karya atau kesaksian, merepresentasikan dokumentasi
kemajuan murid yang dibuat guru atau orang berwenang lainnya. Misalnya, guru
menulis catatan evaluasi tentang presentasi lisan siswa dan menempatkannya di
portofolio murid. Produksi terdiri atas tiga tipe material, yakni pernyataan
tujuan, refleksi, dan caption. Murid membuat pernyataan tujuan tentang kerja
mereka dan mendeskripsikan kemajuannya dan membuat caption yang mendeskripsikan
setiap hasil kerja mereka dalam portofolio beserta arti pentingnya.
B. Keuntungan dan Kelemahan
Portofolio
Apapun
teknik penilaian yang diterapkan dalam pembelajaran memiliki keuntungan dan
kelemahan, sebagaimana portofolio mempunyai kedua-duanya yakni keuntungan
potensial sekaligus kelemahan.
1. Keuntungan Portofolio
Kebanyakan teknik penilaian
mempunyai kecenderungan untuk memusatkan perhatian pada kelemahan siswa.
Bukannya memusatkan perhatian atas materi test yang seorang siswa dapat
menjawab dengan tepat, para guru cenderung untuk memusatkan lebih pada materi
yang dijawab salah atau pada keterampilan siswa yang belum dikuasai. Oleh
karena itu, pada penilaian tersebut hanya fokus atas kelemahan siswa. Pada sisi
lain, dengan portofolio, para siswa didukung untuk memasukkan contoh pekerjaan
terbaik mereka. Oleh karena itu, terdapat lebih banyak perhatian atas kemampuan
siswa.
Keuntungan kedua dari penilaian
portofolio adalah bahwa portofolio dikhususkan untuk masing-masing kebutuhan
individu siswa. Kebanyakan teknik penilaian kelas dirancang untuk diberikan
kepada semua siswa di dalam kelas pada waktu yang bersamaan dan sedang mengukur
bagian dari tujuan pendidikan yang objektif. Bagaimanapun, jika guru
mengorganisir kelas sedemikian rupa sehingga tujuan individual dibedakan dari
yang lain untuk masing-masing siswa, kemudian jenis test kelas tidak dapat
bekerja dengan baik. Bagaimanapun, portofolio secara rinci dirancang untuk
masing-masing siswa berdasarkan pada sasaran hasil dan tujuan yang telah diatur
sesuai waktunya pada siswa. Oleh karena itu, portofolio mungkin menjadi
alternatif penilaian terbaik di dalam suatu kelas yang lebih memusatkan pada
tujuan pendidika secara individul.
Ada satu keuntungan lain dari
portofolio yaitu: portofolio menyediakan para guru dengan suatu alternatif
bentuk penilaian. Pengajaran yang baik secara khas memerlukan fleksibilitas.
Guru akan menghadapi para siswa yang memberi alasan lain, secara sederhana
tidak melaksanakan sebagaimana halnya yang mereka perlu lakukan dengan teknik
penilaian yang lebih tradisional. Dalam kasus itu, guru mempunyai teknik
penilaian alternatif yang mungkin tersedia. Sesungguhnya, beberapa negara
sekarang mengijinkan penilaian portofolio untuk menggantikan alat penilaian
yang diperlukan dan distandardisasi secara tradisional untuk para siswa tertentu.
Bahwasanya jenis penilaian yang fleksibel adalah penting di dalam dunia
pendidikan.
Dengan portofolio, yang semua isinya
akan dinilai, siswa dapat diharapkan akan memberikan perhatian yang tinggi pula
kepada bagian-bagian yang tidak diujikan atau tidak masuk dalam tes. Jika guru
ingin agar siswanya suka melakukan penyelidikan atau melakukan eksplorasi,
tidak sekedar menghafal, dan siswanya tidak mudah melupakan materi tertentu,
maka penggunaan portofolio penilaian merupakan jalan yang cocok untuk maksud
itu. Dengan demikian penggunaan portofolio untuk penilaian juga bermanfaat,
karena hal-hal berikut. (1) Portofolio menyajikan atau memberikan: “bukti” yang
lebih jelas atau lebih lengkap tentang kinerja siswa daripada hasil tes di
kelas; (2) Portofolio dapat merupakan catatan penilaian yang sesuai dengan
program pembelajaran yang baik; (3) Portofolio merupakan catatan jangka panjang
tentang kemajuan siswa; (4) Portofolio memberikan gambaran tentang kemampuan
siswa; (5) Penggunaan portofolio penilaian memberikan kesempatan kepada siswa
untuk menunjukkan keunggulan dirinya, bukan kekurangan atau kesalahannya dalam
mengerjakan soal atau tugas; (6) Penggunaan portofolio penilaian mencerminkan
pengakuan atas bervariasinya gaya belajar siswa; (7) Portofolio memberikan
kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif dalam penilaian hasil belajar; (8)
Portofolio membantu guru dalam menilai kemajuan siswa; (9) Portofolio membantu
guru dalam mengambil keputusan tentang pembelajaran atau perbaikan
pembelajaran; (10) Portofolio merupakan bahan yang relatif lengkap untuk
berdiskusi dengan orang tua siswa, tentang perkembangan siswa yang
bersangkutan; (11) Portofolio membantu pihak luar untuk menilai program
pembelajaran yang bersangkutan.
2. Kelemahan Portofolio
Portofolio juga memilki kelemahan.
Portofolio adalah suatu jenis penilaian pencapaian yang spesifik, yang mana
kita telah membicarakannya didalam bab yang sebelumnya. Walaupun para guru
sering memandang portofolio sebagai cara untuk mengukur dan menunjukkan kemajuan
siswa, portofolio bekerja dengan baik dalam mengukur hasil kerja siswa. Dengan
portofolio siswa dapat memasukkan contoh awal pekerjaan seperti halnya contoh
pekerjaan terakhir. Perbedaannya terletak dalam contoh pekerjaan yang
diharapkan untuk menunjukkan perkembangan dan kemajuan. Bagaimanapun,
pendekatan ini memberi informasi yang sangat kecil tentang proses pengambilan
tempat yang mengijinkan para siswa untuk membuat kemajuan tersebut. Bahkan
ketika para siswa memasukkan suatu draft yang merupakan suatu catatan bersama
dengan hasil produk, guru tertinggal tanpa informasi tentang apa yang terjadi
dengan kemajuan tersebut. Oleh karena itu, portofolio secara khas menunjukkan
kepada kita hasil dari kemajuan suatu produk bukan bagaimana hasil dari kemajuan
tersebut terjadi.
Kelemahan lain portofolio adalah
waktu yang sangat intensif. Mereka melibatkan banyak waktu antara guru dan para
siswa. Pertama, guru dan siswa harus duduk bersama dan merencanakan portofolio.
Portofolio memerlukan suatu usaha kolaboratif yang efektif. Kedua, sedikitnya
sekali dalam proses mengembangkan portofolio guru dan siswa harus bertemu untuk
memeriksa kemajuan sebuah program. Misalnya program yang bisa secara mudah
berakhir selama 30 menit. Yang akhirnya, guru harus mengevaluasi masing-masing
portofolio. Tinjauan portofolio secara hati-hati juga memerlukan banyak waktu
yang pantas dipertimbangkan dalam jumlah waktu.
Kelemahan ketiga dari portofolio
adalah bahwa mereka sulit untuk mencetak prestasi yang nyata. Jika portofolio
diharapkan untuk berdiri sendiri dalam menunjukkan kemajuan siswa, kemudian
guru mengevaluasinya kemungkinan tidak menjadi mudah ketika kemajuan dari
sebuah program berdiri sendiri. Bagaimanapun, dalam banyak kasus, portofolio
digunakan sebagai suatu alat penilaian dan digunakan untuk membantu
mengembangkan nilai seorang siswa. Di dalam kasus tersebut, guru harus
mengevaluasi dan menilainya. Sama dengan penggunaan rencana penilaian atau
rubrik yang dikembangkan, hal itu menyulitkan penilaian portofolio secara nyata.
Walaupun tidak banyak diterbitkan laporan tentang keandalan portofolio, ketika
studi seperti itu telah diselesaikan, persetujuan yang secara nyata
menghasilkan keandalan di bawah 50, yang mana adalah rendah diterima.
Dengan demikian portofolio memiliki
kelemahan antara lain: (1) Penggunaan portofolio tergantung pada kemampuan
siswa dalam menyampaikan uraian secara tertulis. Selama siswa belum lancar
berbahasa tulis Indonesia, penggunaan portofolio akan merupakan beban tambahan
yang memberatkan sebagian besar siswa. (2) Penggunaan portofolio untuk
penilaian memerlukan banyak waktu dari guru untuk melakukan penskoran; apalagi
kalau kelasnya besar. Oleh karena itu, portofolio yang ditugaskan untuk dibuat
perlu disesuaikan dengan kemampuan siswa berbahasa tulis Indonesia dan waktu
yang tersedia bagi guru untuk membacanya.
Tags
Pendidikan