Kandungan Pemanis Buatan Dalam Susu Picu Beragam Penyakit
DetikFood -
Susu dikenal kaya akan kalsium yang bisa menunjang pertumbuhan tulang dan gigi.
Baru-baru ini, David Ludwig dari Harvard University
di Inggris menyatakan bahwa konsumsi susu tidak selamanya baik untuk kesehatan.
Ludwig menjelaskan, produk susu yang diberi pemanis tambahan akan berdampak buruk bagi kesehatan. Menurutnya, orang yang minum susu dalam jumlah sedikit belum tentu tidak sehat, asalkan orang tersebut mengonsumsi makanan lain yang kaya kalsium.
“Masyarakat Amerika mengonsumsi miliaran galon susu per tahun dengan tujuan menjaga kesehatan tulang mereka,” ujar Ludwig dalam artikel yang dipublikasikan dalam jurnal medis JAMA Pediatrics.
Ludwig tidak sependapat dengan pemerintah Amerika Serikat yang merekomendasikan minum susu sebanyak 3 gelas setiap hari.
“Situasi terburuk ialah, Anda memberi anak-anak susu cokelat rendah lemak yang rasanya kurang enak. Kemudian Anda menambahkan banyak gula dalam susu yang mereka minum.”
Menurut United States Department of Agriculture (USDA), rata-rata satu cangkir susu yang disediakan saat makan siang di sekolah mengandung 158 kalori dimana 64 kalorinya berasal dari lemak padat dan gula tambahan. Sedangkan satu cangkir susu tanpa pemanis, mengandung 102 kalori dimana 18 kalorinya berasal dari lemak padat.
Banyak masyarakat Amerika Serikat salah paham dalam mengonsumsi susu. Mereka berpikiran, lebih baik mengonsumsi susu manis atau yoghurt untuk menghindari lemak jenuh yang membuat rasa makanan menjadi lezat. Padahal, efek pemanis dalam susu atau yoghurt juga tak kalah berbahaya.
Ludwig menyarankan agar orang-orang yang sedang berdiet untuk lebih sehat, sebaiknya memangkas setengah dari konsumsi harian susu mereka atau tidak mengonsumsi susu sama sekali. Ia menyarankan agar kalsium diperoleh dari sumber lain selain susu, seperti sayuran hijau.
USDA menginformasikan, satu cangkir kale rebus mengandung 94 miligram kalsium, sedangkan satu cangkir bayam rebus mengandung 245 miligram kalsium. Jumlah ini tidak jauh berbeda dengan susu rendah lemak yang mengandung 314 miligram kalsium tiap cangkirnya.
Untuk anak-anak yang biasanya tidak menyukai sayuran, Ludwig berpendapat bahwa konsumsi susu untuk sebagai sumber kalsium masih aman. Tetapi sebaiknya anak-anak tetap menghindari konsumsi cokelat dan perasa lainnya.
Dicopy dari: http://food.detik.com/read/2013/07/03/095334/2291041/900/kandungan-pemanis-buatan-dalam-susu-picu-beragam-penyakit?d991101284Ludwig menjelaskan, produk susu yang diberi pemanis tambahan akan berdampak buruk bagi kesehatan. Menurutnya, orang yang minum susu dalam jumlah sedikit belum tentu tidak sehat, asalkan orang tersebut mengonsumsi makanan lain yang kaya kalsium.
“Masyarakat Amerika mengonsumsi miliaran galon susu per tahun dengan tujuan menjaga kesehatan tulang mereka,” ujar Ludwig dalam artikel yang dipublikasikan dalam jurnal medis JAMA Pediatrics.
Ludwig tidak sependapat dengan pemerintah Amerika Serikat yang merekomendasikan minum susu sebanyak 3 gelas setiap hari.
“Situasi terburuk ialah, Anda memberi anak-anak susu cokelat rendah lemak yang rasanya kurang enak. Kemudian Anda menambahkan banyak gula dalam susu yang mereka minum.”
Menurut United States Department of Agriculture (USDA), rata-rata satu cangkir susu yang disediakan saat makan siang di sekolah mengandung 158 kalori dimana 64 kalorinya berasal dari lemak padat dan gula tambahan. Sedangkan satu cangkir susu tanpa pemanis, mengandung 102 kalori dimana 18 kalorinya berasal dari lemak padat.
Banyak masyarakat Amerika Serikat salah paham dalam mengonsumsi susu. Mereka berpikiran, lebih baik mengonsumsi susu manis atau yoghurt untuk menghindari lemak jenuh yang membuat rasa makanan menjadi lezat. Padahal, efek pemanis dalam susu atau yoghurt juga tak kalah berbahaya.
Ludwig menyarankan agar orang-orang yang sedang berdiet untuk lebih sehat, sebaiknya memangkas setengah dari konsumsi harian susu mereka atau tidak mengonsumsi susu sama sekali. Ia menyarankan agar kalsium diperoleh dari sumber lain selain susu, seperti sayuran hijau.
USDA menginformasikan, satu cangkir kale rebus mengandung 94 miligram kalsium, sedangkan satu cangkir bayam rebus mengandung 245 miligram kalsium. Jumlah ini tidak jauh berbeda dengan susu rendah lemak yang mengandung 314 miligram kalsium tiap cangkirnya.
Untuk anak-anak yang biasanya tidak menyukai sayuran, Ludwig berpendapat bahwa konsumsi susu untuk sebagai sumber kalsium masih aman. Tetapi sebaiknya anak-anak tetap menghindari konsumsi cokelat dan perasa lainnya.
(odi/dyh)
Tags
Pendidikan Kesehatan